MAKALAH
ILMU
SOSIAL DASAR
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PERUBAHAN MASYARAKAT
Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Dosen
Pembimbing : Emilianshah Banowo
Di Susun
Oleh :
Muhammad
Maulana Yusuf
NPM :
54416995
Kelas
:1IA12
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami smpaikan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah , karena berkat kemurahan-Nya makalah ini
dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini saya
membahas tentang "Teknologi Informasi Dan Perubahan Masyarakat". Makalah
ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kita tentang pengaruh dari
teknologi informasi dimasyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat
akibat teknologi informasi tersebut, dan sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah "Ilmu Sosial Dasar". Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya
sampaikan kepada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah " Ilmu
Sosial Dasar"
Demikian makalah ini saya buat
semoga bermanfaat.
Depok , 2
November 2016
Penyusun
Muhammad
Maulana Yusuf
BAB
1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk individu manusia tidak
dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari
hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) sehingga
membentukkelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.Sebagai manusia memang tidak dapat hidup
sendiri tanpa adanya orang lain sebab antara satu individu akan saling
bergantungan dengan individu yang lain Namun bukan berarti semua
himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok
sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang
telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam
susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal
yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya. Perubahan akan
tetap terus menerus terjadi dalam kehidupan manusia seiring dengan perkembangan
zaman, manusia akan selalu mengikuti arah zaman aplagi pada saat sekarang
aemakin pesatnya perkembangan zaman maka akan semakin cepat pula perubahan yang
terjadi dalam kehidupan manusia (perubahan sosial)
Perubahan sosial adalah perubahan
dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat
menyangkut, struktur sosial, atau pola nilai dan norma serta peran
dalam kehidupan yang terjadi dalam kehidupan sehari manusia akan selalu
membutuhkan informasi untuk mengetahui perkembangan yang terjadi dalam
kehidupannya. manusia butuh media untuk memantau perkembangan zaman seperti
televisi, surat kabar, atau internet untuk lebih memudahkan manusia itu sendiri
dalam memantau perkembangan zaman
Perkembnagan teknologi adalah adalah
peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang
mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan,
memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya.
keika msayarakat selalu menggunakan teknologi untuk mengakses informasi otomatis perubahan sosial akan semakin cepat, karena disitu masarakat akan membentuk paradigma baru di dalam kehidupannya.
keika msayarakat selalu menggunakan teknologi untuk mengakses informasi otomatis perubahan sosial akan semakin cepat, karena disitu masarakat akan membentuk paradigma baru di dalam kehidupannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Teknologi Informasi
Pengertian
Teknologi Informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :
1.Teknologi Informasi adalah
studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2.Teknologi Informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag &
Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan
untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi adalah
segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William &
Sawyer, 2003)
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali
dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Informasi adalah Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerim. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan.
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi.
Informasi adalah Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerim. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan.
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi.
2.2 Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur atau tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermatabat.
Pada
dasarnya setiap manusia yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat
dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya
perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu
perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian
kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan
suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada
kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi
antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal
ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih
cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya.
Tentang
perubahan sosial ini, beberapa sosiolog memberikan beberapa definisi perubahan
sosial, yaitu :
Pengertian
Perubahan Sosial Menurut Ahli :
1.William F. Ogburn mengemukakan
bahwa “ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan
baik yang meterial maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh
besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”
2.Kingsley Davis mengartikan
“perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat”
3.MacIver mengatakan
“perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahan-perubahan dalam
hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
4.JL. Gillin dan JP. Gillin
mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.
5. Samuel Koenig mengatakan
bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi
dalam pola-pola kehidupan manusia”. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan.
Rumusannya adalah “segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nila-nilai, sikapdan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat”.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencangkup perubahan
dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungan, karena perubahannya komposisi penduduk,
keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan
pada lembaga kemasyarakatnnya.
2.3
Pengertian Perubahan
Atkinson, (1987 dan Brooten,1978
dalam Nurhidiyah, 2003 : 1), menyatakan defenisi perubahan yaitu: merupakan
kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu
pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu
masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat
perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna.
Hersey dan Blanchard (1977 dalam Nurhidiyah, 2003 : 4), menyebutkan empat tingkatan perubahan. Perubahan pertama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
Perubahan partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berperilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan yang diarahkan bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tentang arah dan perilaku untuk sistem dari masalah aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun berdasarkan rencana dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
Hersey dan Blanchard (1977 dalam Nurhidiyah, 2003 : 4), menyebutkan empat tingkatan perubahan. Perubahan pertama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
Perubahan partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berperilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan yang diarahkan bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tentang arah dan perilaku untuk sistem dari masalah aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun berdasarkan rencana dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
2.4 Teknologi Informasi Komunikasi
dan Perubahan Sosial Masyarakat
Menurut Toffler
dalam buku karangan Wahyudi Kumoroto dan Subandono Agus Margono (1998 dalam
Burachman Hakim, 2006), menyebutkan bahwa peradaban yang pernah dan sedang
dijalani oleh umat manusia terbagi tiga gelombang. Gelombang pertama adalah
gelombang dimana tahapan manusia ditandai dengan peradaban agraris dan
pemanfaatan energi terbarukan (8000 sebelum masehi – 1700). Gelombang kedua
ditandainya dengan munculnya revolusi industri (1700 – 1970-an). Dan gelombang
terakhir adalah peradaban yang didukung dengan kemajuan teknologi informasi,
pengolahan data, penerbangan, aplikasi luar angkasa, bioteknologi dan computer.
Saat ini, berdasarkan realitas yang ada, sudah jelas bahwa kita berada pada
gelombang ketiga, dimana kita hidup di zaman yang ditopang oleh kemajuan
teknologi informasi yang memicu terjadinya ledakan informasi. Ledakan informasi
yang terjadi membawa perubahan besar dalam kehidupan umat manusia. Kita telah
mengalami masa peralih dari masyarakat industri menjadi masyarakat informasi.
Burachman Hakim (2006) menyatakan bahwa, ledakan informasi dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terjadi membawa perubahan dalam masyarakat saat ini. Perubahan itu meliputi perubahan sikap masyarakat dalam interaksi sosial sehari-hari atau perubahan yang terjadi pada pranata sosial yang ada dimasyarakat saat ini. Perubahan sosial yang terjadi dalam konteks sikap masyarakat dapat dilihat dari pola interaksi masyarakat dan bagaimana masyarakat bersikap dengan informasi yang ada. Saat ini masyarakat semakin kritis, cerdas dan berani. Kritis yang dimaksudkan disini adalah sikap kritis untuk mengkritisi berbagai persoalan yang ada disekitarnya mulai itu dalam bidang pendidikan bahkan sampai politik.
Perubahan yang terjadi dalam konteks pranata sosial dapat dilihat dengan berubahnya format pranata sosial serta munculnya lembaga-lembaga baru dibidang pengelolaan informasi. Sekarang lembaga-lembaga pelayanan public atau banyak lembaga sosial lainnya mulai berubah dengan menerapkan teknologi e-government dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang informatif dan akuntable. Lembaga-lembaga tersebut mulai menerapakan automasi dalam layanannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang cepat, informatif dan transparan. Informasi memang membawa perubahan dalam masyarakat mulai dari gaya hidup sampai pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi sejalan dengan dinamika informasi dan teknologi yang terjadi.
Roes Setiyadi (2005), Perubahan sosial masyarakat selalu terjadi setiap saat secara terus menerus. Perubahan sosial tersebut terjadi karena diinginkan atau sebagai dampak dari perubahan pada sektor lain yang terkait dengan masalah sosial. Perubahan itu sendiri dapat menjadi tujuan dan sekaligus sebagai alat untuk mencapai tujuan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti berperan sebagai salah satu faktor pengubah tatanan sosial. Perubahan sosial yang diakibatkan oleh pemanfaatan TIK terjadi di lingkungan ekonomi, bisnis, politik, pemerintahan, dan terutama dalam pergaulan antar anggota masyarakat. Dampak dari perubahan yang bersifat positif menjadikan faktor pengubah beralih peran dari yang semula sebagai alat menjadi tujuan agar dapat dimiliki untuk mengubah kondisi pemiliknya. Implikasi dari interaksi semacam ini menuntut dukungan semua pihak terutama pemerintah agar mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk memiliki TIK menjadi berkesempatan memanfaatkannya, perubahan sosial yang terjadi dari pemanfaatan TIK dapat terkendali sehingga dampak negatifnya minimal, serta adanya perlindungan bagi pengguna TIK dari tindak kejahatan yang dilakukan sesama pengguna TIK. Netralitas dan fleksibilitas TIK menjadikan peran sosial TIK sangat tergantung pada pengendalinya.
Burachman Hakim (2006) menyatakan bahwa, ledakan informasi dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terjadi membawa perubahan dalam masyarakat saat ini. Perubahan itu meliputi perubahan sikap masyarakat dalam interaksi sosial sehari-hari atau perubahan yang terjadi pada pranata sosial yang ada dimasyarakat saat ini. Perubahan sosial yang terjadi dalam konteks sikap masyarakat dapat dilihat dari pola interaksi masyarakat dan bagaimana masyarakat bersikap dengan informasi yang ada. Saat ini masyarakat semakin kritis, cerdas dan berani. Kritis yang dimaksudkan disini adalah sikap kritis untuk mengkritisi berbagai persoalan yang ada disekitarnya mulai itu dalam bidang pendidikan bahkan sampai politik.
Perubahan yang terjadi dalam konteks pranata sosial dapat dilihat dengan berubahnya format pranata sosial serta munculnya lembaga-lembaga baru dibidang pengelolaan informasi. Sekarang lembaga-lembaga pelayanan public atau banyak lembaga sosial lainnya mulai berubah dengan menerapkan teknologi e-government dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang informatif dan akuntable. Lembaga-lembaga tersebut mulai menerapakan automasi dalam layanannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang cepat, informatif dan transparan. Informasi memang membawa perubahan dalam masyarakat mulai dari gaya hidup sampai pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi sejalan dengan dinamika informasi dan teknologi yang terjadi.
Roes Setiyadi (2005), Perubahan sosial masyarakat selalu terjadi setiap saat secara terus menerus. Perubahan sosial tersebut terjadi karena diinginkan atau sebagai dampak dari perubahan pada sektor lain yang terkait dengan masalah sosial. Perubahan itu sendiri dapat menjadi tujuan dan sekaligus sebagai alat untuk mencapai tujuan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti berperan sebagai salah satu faktor pengubah tatanan sosial. Perubahan sosial yang diakibatkan oleh pemanfaatan TIK terjadi di lingkungan ekonomi, bisnis, politik, pemerintahan, dan terutama dalam pergaulan antar anggota masyarakat. Dampak dari perubahan yang bersifat positif menjadikan faktor pengubah beralih peran dari yang semula sebagai alat menjadi tujuan agar dapat dimiliki untuk mengubah kondisi pemiliknya. Implikasi dari interaksi semacam ini menuntut dukungan semua pihak terutama pemerintah agar mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk memiliki TIK menjadi berkesempatan memanfaatkannya, perubahan sosial yang terjadi dari pemanfaatan TIK dapat terkendali sehingga dampak negatifnya minimal, serta adanya perlindungan bagi pengguna TIK dari tindak kejahatan yang dilakukan sesama pengguna TIK. Netralitas dan fleksibilitas TIK menjadikan peran sosial TIK sangat tergantung pada pengendalinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan IPTEK akan selalu maju setiap tahunnya,
maka dari itu kita sebagai jiwa muda harus tetap bisa menjaga nilai dan tradisi
serta budaya bangsa Indonesia. Dan kita harus mengimbangi kehidupan kita
didunia maya dan dikehidupan sosial. jika tidak kehidupan maya akan menguasai
kehidupan kita seutuhnya.
Cobalah membagi waktu untuk kehidupan Sosial yang
dirasa akan sangat berguna untuk kehidupan kita mendatang. dan jangan terlalu
terpaku dengan sosial media.
Melihat dampak negatif dan positif dari teknologi
informasi dan komunikasi khususnya Internet di atas, dapat disimpulkan bahwa
bila dibandingkan dengan dampak negatif maka dampak positifnya adalah jauh
lebih banyak, jadi tidak mungkin kalau sampai dilarang.
Internet memberikan manfaat yang begitu besar bagi
pelajar tetapi di lain pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak
mudah untuk dibatasi. Berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan
bercampur menjadi satu di mana untuk mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan
jari saja. Berbagai informasi dengan mudah didistribusikan kepada pemakai
internet.
Terlepas dari dampak yang mungkin akan timbul,
internet tetap merupakan suatu teknologi baru di bidang komputer dan komunikasi
yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi para pelajar. Dalam beberapa
tahun ke depan dapat dipastikan bahwa internet akan menjadi tulang punggung
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
3.3. Daftar Pustaka
Roes Setiyadi, M.W. 2005. Teknologi Informasi Komunikasi dan
Peranannya dalam Proses Perubahan Sosial. http://maswig.blogspot.com.
mantap!!!
ReplyDelete